Sebuah harapan yang mula-mula
hanya impian, ternyata sudah mulai menghasilkan. Memiliki usaha kecil-kecilan
ternak entok ( muscovery duck).
Sebuah eksperimen yang sejauh ini menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Kendala-kendala dan cara
mengatasi:
1. Pakan
Manajemen pakan bisa
dilakukan dengan menggunakan analisa stok. Pada masa panen harga pakan turun
hampir 50% dari harga normal. Dengan asumsi panen 4 bulan, maka stok cadangan
hanya membutuhkan stok dedak selama 4 bulan yang dicukupi dimasa panen.
Pemanfaatan pakan alami akan
sangat menunjang berat ternak dan mengurangi biaya pakan. Pakan alami dapat
berupa keong, jantung pisang, ataupun pelepahnya yang dapat diperoleh tanpa
beli. Sebuah solusi yang baik....
Pemanfaatan limbah ( sisa sayur, ataupun sisa nasi) dapat juga
dimanfaatkan untuk mensuplai kebutuhan pakan. Namun yang harus diperhatikan,
makanan yang mungkin basi harus dicuci biar tidak menyebabkan ternak kita
sakit.
2. Kandang
Ternak entok tergolong ternak
kosmopolit ( dapat hidup dalam lingkungan dengan berbagai keadaan). Untuk
kandang cukup diberi penutup atap, dan yang penting kebersihannya selalu
dijaga. Diusahakan untuk anakan dilindungi dari angin malam agar tidak snot
ataupun kembung yang berakibat kematian. Adapun untuk entok dewasa dapat
diliarkan namun diberi naungan dan dipagari agar bisa dikendalikan.
3. Manajemen
Penjualan
Inilah keunikan ternak entok.
Pada masa panen dimana harga pakan cenderung murah, harga ternak ini malah
meroket naik. Hal ini perlu dicermati agar kita bisa memaksimalkan momentum
kapan kita akan jual ternak kita.
Untuk tempat penjualan dapat
dilakukan di pangkalan dimana penjual kumpul, di pasar, tetangga, atau bahkan
online.
Teknik penjualan bisa kiloan,
sistem tebas, atau bijian. Semua tergantung kesepakatan penjual dan pembeli
4. Hasil utama
dan sampingan
Untuk hasil utama memang
daging, karena menjamurnya konsumsi bebek maupun opor mentok secara otomatis
daging jadi produk utamanya.
Adapun produk sampingan
meliputi:
a.
Bulu : dapat
dimanfaatkan untuk shuttlecock dan pengepul sudah datang sendiri.
b.
Kotoran: dapat
dimanfaatkan untuk pupuk kandang, setelah melalui fermentasi alami.
c.
Telur: sangat
mudah dan cepat kalau mau menjualnya. Kalaupun tidak terjual, bisa digunakan
makanan keluarga sehari-hari yang murah dan bergizi.
5. Waktu dan
keadaan
Waktu yang tepat untuk
penetasan maupun penggemukan ternyata merupakan masa yang krusial dalam usaha
ini. Dimasa musim penghujan, dimana cuaca cenderung dingin dan becek, maka masa
yang cocok kita lakukan adalah memaksimalkan produksi telur dan penetasan
dikurangi seminimal mungkin. Hal ini dikarenakan penyakit maupun udara yang
dingin sangat mempengaruhi angka hidup meri.
Sedangkan pada musim kemarau,
dengan cuaca relatif hangat dan kering, maka saat yang cocok untuk penetasan,
sehingga diharapkan diakhir kemarau meri sudah dewasa dan siap bertelur atau
dijual.
Inilah kiranya tips yang
sudah saya lakukan, meski masih pemula ( 1 tahun), namun cara ini saya rasa
sudah tepat dan menguntungkan. Dmikian tulisan ini saya buat semoga dapat
menginspirasi pembaca untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga lewat beternak
entok.
SALAM BENGKEL
MATEMATIKA...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar