Rabu, 24 Juni 2015

KISAH INSPIRASI (JILID I)



Sebuah harapan yang mula-mula hanya impian, ternyata sudah mulai menghasilkan. Memiliki usaha kecil-kecilan ternak entok ( muscovery duck). Sebuah eksperimen yang sejauh ini menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Kendala-kendala dan cara mengatasi:
1.       Pakan
Manajemen pakan bisa dilakukan dengan menggunakan analisa stok. Pada masa panen harga pakan turun hampir 50% dari harga normal. Dengan asumsi panen 4 bulan, maka stok cadangan hanya membutuhkan stok dedak selama 4 bulan yang dicukupi dimasa panen.
Pemanfaatan pakan alami akan sangat menunjang berat ternak dan mengurangi biaya pakan. Pakan alami dapat berupa keong, jantung pisang, ataupun pelepahnya yang dapat diperoleh tanpa beli. Sebuah solusi yang baik....
Pemanfaatan limbah ( sisa  sayur, ataupun sisa nasi) dapat juga dimanfaatkan untuk mensuplai kebutuhan pakan. Namun yang harus diperhatikan, makanan yang mungkin basi harus dicuci biar tidak menyebabkan ternak kita sakit.
2.       Kandang
Ternak entok tergolong ternak kosmopolit ( dapat hidup dalam lingkungan dengan berbagai keadaan). Untuk kandang cukup diberi penutup atap, dan yang penting kebersihannya selalu dijaga. Diusahakan untuk anakan dilindungi dari angin malam agar tidak snot ataupun kembung yang berakibat kematian. Adapun untuk entok dewasa dapat diliarkan namun diberi naungan dan dipagari agar bisa dikendalikan.
3.       Manajemen Penjualan
Inilah keunikan ternak entok. Pada masa panen dimana harga pakan cenderung murah, harga ternak ini malah meroket naik. Hal ini perlu dicermati agar kita bisa memaksimalkan momentum kapan kita akan jual ternak kita.
Untuk tempat penjualan dapat dilakukan di pangkalan dimana penjual kumpul, di pasar, tetangga, atau bahkan online.
Teknik penjualan bisa kiloan, sistem tebas, atau bijian. Semua tergantung kesepakatan penjual dan pembeli
4.       Hasil utama dan sampingan
Untuk hasil utama memang daging, karena menjamurnya konsumsi bebek maupun opor mentok secara otomatis daging jadi produk utamanya.
Adapun produk sampingan meliputi:
a.       Bulu : dapat dimanfaatkan untuk shuttlecock dan pengepul sudah datang sendiri.
b.      Kotoran: dapat dimanfaatkan untuk pupuk kandang, setelah melalui fermentasi alami.
c.       Telur: sangat mudah dan cepat kalau mau menjualnya. Kalaupun tidak terjual, bisa digunakan makanan keluarga sehari-hari yang murah dan bergizi.


5.       Waktu dan keadaan
Waktu yang tepat untuk penetasan maupun penggemukan ternyata merupakan masa yang krusial dalam usaha ini. Dimasa musim penghujan, dimana cuaca cenderung dingin dan becek, maka masa yang cocok kita lakukan adalah memaksimalkan produksi telur dan penetasan dikurangi seminimal mungkin. Hal ini dikarenakan penyakit maupun udara yang dingin sangat mempengaruhi angka hidup meri.
Sedangkan pada musim kemarau, dengan cuaca relatif hangat dan kering, maka saat yang cocok untuk penetasan, sehingga diharapkan diakhir kemarau meri sudah dewasa dan siap bertelur atau dijual.

Inilah kiranya tips yang sudah saya lakukan, meski masih pemula ( 1 tahun), namun cara ini saya rasa sudah tepat dan menguntungkan. Dmikian tulisan ini saya buat semoga dapat menginspirasi pembaca untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga lewat beternak entok.
SALAM BENGKEL MATEMATIKA...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DAFTAR NAMA ANGGOTA TIM OLIMPIADE MATEMATIKA SMANSAGA 2014

  • APRILLIA DUWI
  • RATIH HERNI P

Total Tayangan Halaman